Jumat, 11 Maret 2011

Bab III

BAB III
TINJAUAN UMUM KEADAAN
UPTD BPBIAI
(Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pembenihan Budidaya Ikan Air Tawar)
BANJARANYAR


1.Sejarah Berdirinya UPTD BPBIAI Banjaranyar
Semula UPTD BPBIAI bernama BBI( Balai Benih Ikan), namun sejak tahun 2006 diganti menjadi UPTD BPBIAI . Semula anah BBI milik seorang petani yang kemudian dijual kepada pemerintah pada tahun 1948 yang selanjutnya diberikan kepada Dinas Perikanan Provinsi Jawa Tengah tahun 1950 dan dibangun kolam sederhana. Pembanguna tersendat karena terbatasnya modal dan tenaga kerja. BBI dibuka tahun 1951 samapai sekarang dikelola oleh Dinas Perikanan Kabupaten Pemalang dan samapi berganti nama pada tahun 2006 menjadi UPTD BPBIAI.

2.Keadaan Lokasi
UPTD BPBIAI Bajaranyar terletak di Desa Banjaranyar, kecamatan Randudongkal, KabupatenPemalang dengan ketinggian ± 800 meter dari permukaan air laut, memiliki luas sekitar ± 2ha ( separuh milik pemprov dan separuh lagi milik pemda ). UPTD BPBIAI memiliki ≥25 kolam. Ikan yang dibudidayakan yaitu Tawes, Karper, Nila merah, Gurami, Nila Larasati, Lele dumbo dan Lele Sangkuriang.
Batas-batas wilayahnya yaitu :
1. Sebelah Utara : Sawah milik petani sekitar.
2. Sebelah Timur : Sawah milik petani sekitar.
3. Sebelah Selatan : Jalan raya Randudongkal-Moga.
4. Sebelah Barat : Saluran irigasi.

3.Keadaan Tanah, Perairan, dan Iklim
Jenis tanah di BBI Banjaranayar adalah tanah alluvial yang warnanya coklat agak keras dan berpasir sehingga cocok sebagai daerah perikanan.
Air yang digunakan untuk mengairi kolam berasal dari Bendungan Mejagong dengan kapasitas air rata-rata 7-10 liter tiap hari, sehingga tedak pernah mengalami kekeringan walaupun musim kemarau.
Iklim yang ada di UPTD BPBIAI adalah iklim tropis dengan suhu antara 15-23ÂșC. Angin yang bertiup adalah ahgin tenggara yang kelembabannya semakin ke barat semakin kurang.

4.Daerah wilayah Pemasaran
Daerah pemasarannya meliputi dalam kota dan luar kota. Dalam kota meliputi : Randudongkal, Moga, Bantarbolang dan daerah Pemalang lainnya. Sementara itu untuk daerah luar kota meliputi : Bojong( Tegal ), Pekalongan dan Purbalingga.

5.Hambatan yang dihadapi UPTD BPBIAI Bajaranyar
Hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan benih ikan di Banjaranyar diantaranya :
1. Keadaan air yang kadang-kadang diganggu oleh petanni sekitar dan adanya pencemaran air limbah rumah tangga dari masyarakat.
2. Tenaga kerja yang terbatas.
3. Saluran air.
4. Terbatasnya induk ikan yang siap kawin terutama ikan gurami yang sama sekali tidak ada.
5. Terbatasnya sarana produksi dan biaya pengelolaan.
6. Tidak ada laboratorium.
7. Kolam yang ada masih banyak yang bocor dan tidak stabil airnya.
8. Pengeringan waktu musim kemarau.
9. Penyakit ikan.



6.Sapta Usaha Tani
Untuk memperoleh hasil yang memuaskan, UPTD BPBIAI melakukan Sapta Usaha Tani yang terdiri dari :
1. Pengolahan tanah yang baik.
Adalah dengan cara tanah dicangkul, kemudian diratakan.
2. Pengairan cukup dan teratur.
Air dalam kolam harus mengalir terus, ada pemasukan dan pengeluaran air, ketinggian air juga harus dijaga.
3. Pemilihan bibit unggul.
Adalah pemilihan dengan jenis, ukuran bibit unggul yang merata, sehat dari keturunan genetic yang baik.
4. Pemupukan kolam
Dilaksanakan pada saat permukaan kolam, maksudnyauntukr membuat atau menumbuhkan makanan alam yang sudah tercampur dengan tanah.
5. Pemberantasan hama penyakit
Dilakukan dengan cara lingkungan dijaga agar tidak kotor.
6. Pemasaran hasil
Dijual sesuai dengan keinginan atau selera atau sesuai dengan permintaan konsumen.
7. Manajemen usaha
Kita harus mencatat ( mulai dari perencanaan, pelaksanaa evaluasi ) untuk mengetahui untung atau rugi.


8.Tujuan dan Fungsi UPTD BPBIAI
Tujuan didirikannya UPTD BPBIAI Banjaranyar antara lain :
1. Memproduksi benih yang digunakan:

a. Kebutuhan petani sekitar.
b. Menyediakan benih untuk umum.
c. Menyediakan restocking yaitu penyebaran benih di perikanan umum.
2. Menghasilkan sumber pendapatan asli daerah yang akan disetor pemerintah daerah setempat.


BBI mempunyai funsi antara lain :
1. Sebagai balai latihan atau penyuluhan dan pembinaan kepada petani ikan.
2. Sebagai tempat uji coba teknologi baru.
3. Sebagai konsultan budidaya ikan air tawar.
4. Tempat konservasi ikan air tawar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar