Jumat, 11 Maret 2011

BAB 4

BAB IV
FAKTOR TEKNIS

Oleh karena usaha budidaya perairam bersifat profersional, maka lokasi usaha haruslah menguntungkan jika ditinjau dari aspek teknis. Berikut adalah beberapa factor yang harus diperhatikan :
1.Ketinggian
Dalam uasaha budidaya biota air tawar, ketinggian perlu mendapat perhatian. Karena beberapa jenis ikan tidak dapat berkembang biak dan berhenti tumbuh pada ketinggian 800m dpl dan hanya sedikit ikan yang mampu dapat berkembang biak pada ketinggian hingga 1000m dpl. Contoh ikan Nila masih dapat hidup pada ketinggian 1000m dpl.
Pada ketinggian diatas 800m dpl, suhu udara semakin menurun sehingga hanya cocok untuk ikan-ikan jenis tertentu. Namun pada beriklim panas seperti di Indonesia adalah suhu yang cocok untuk budidaya ikan air tawar.

Tabel
Ketinggian yang Sesuai untuk
Budidaya Beberapa Jenis Ikan Air tawar
No Jenis Ikan Ketinggian ( m dpl )
1 Nila 0-800 m
2 Mujair 0-500 m
3 Mas 100-1000 m
4 Bawal air tawar 100-800 m
5 Gurami 0-800 m


2.Sumber Air
Air berfungsi sebagai media internal dan eksternal bagi biota air. Sebagai media internal air berfunsi sebagai bahan baku untuk reaksi di dalam tubuh dan juga pengatur suhu tubuh. Sementara itu, sebagai media eksternal berfunsi sebagai habitatnya. Maka kualitas dan kuantitas air oun harus dijaga sesuai kebutuhan biota budidaya.
Sementara itu pada air tawar, air yang digunakan ada empat yaitu air hujan (precipitation), air embun (drew), air permukaan (surface water) dan air tanah (ground water).dari keempatnya, hanya air permukaan yang lazom untuk budidaya ikan air tawar. Air permukaan selain kaya unsure hara, debitnya juga tetap, seperti air sungai, air waduk dan air danau.
Air sungai banyak mengandung unsure hara karena perjalanannya cukup panjang, namun banyak mengandung endapan. Oleh karena itu air sungai yang digunakan harus difilteri dulu. Dengan cara mengalirkan air tersebut kedalam bak pengendapan dan setelah beberapa hari di bak pengendapan, baru air dialirkan kedalam kolam pemeliharaan.
Air waduk dan air danau juga sangat ideal sebagai sumber air budidaya ikan air tawar karena endapan pada air waduk atau danau telah mengendap didasar perairan.
3.Kualitas Air
Sumber air yang dipilih untuk usaha budidaya perairan, airnya harus jernih dan bebas dari bahan pencemaran. Sementara itu sifat kimia-fisika harus diketahui karena mendukung pertumbuhan biota atau ikan budidaya yaitu suhu air, debit air, kedalaman air, kandungan oksigen, derajat kekeruhan, derajat keasaman dan salinitas air. Indikator tersebut palingv umum diukur untuk mengetahui layak tidaknya kualitas air.



Untuk lebih jelasnya, hal yang harus diperhatikan dalam menentukan kualitas air sebagai berikut :

a. Suhu Air
Suhu air yang cocok untuk budidaya air tawar adalah antara 23º-32ºC. didaerah tropic seperti Indonesia. Suhu perairan tidak menjadi masalah.
Tabel
Paremeter Kualitas Air Optium untuk Beberapa Biota Air
No Jenis biota Nama Ilmiah PH Suhu (ºC) Oksigen
(Ppm) Salinitas
(Ppt)
1 Mas Cyprinus carpio 7-8 20-25 5-6 0
2 Gurami Osphronemus gouramy 6,5-9 25-33 3-4 0
3 Mujair Oroechromis mossambica 7-9 25-33 5-6 0-30
4 Nila Oroechromis nilotica 7-9 23-33 5-6 0-30
5 Bawal
Air Tawar Colossoma macropornum 7-8 25-30 4-6 0
6 Nilem Osteochillud hasselti 7-8 25-32 5-6 0

Suhu air sangat berpengaruh terhadap kehidupan jasad renik dalam kolam. Suhu yang terlalu dingin menyebabkan berkembangnya berbagai penyakit ikan. Misalnya pada musim hujan, banyak mengalami gagal panen. Agar tidak terjadi perbedaan suhu yang terlalu besar maka diberi pohon peneduh di pematang.
b. Debit Air
Debit air adalah besaranya air yang mengalir kedalam kolam.debit air yang ideal 5-12 liter/detik. Debit air perlu diperhatikan karena terkait dengan upaya menjaga kualitas air.
c. Kedalaman Air
Kedalaman air yang ideal untuk budidaya ikan air tawar adalah antara 70-100cm. bila telalu dangkal akan menyebabkan perubahan suhu yang tidak stabil. Sebaliknya kolam terlalu dalam akan menyebabkan sinar matahari tidak dapat menembus dasar kolam sehingga mengurangi kesuburan kolam.
d. Kandungan oksigen ( Dissolved Oksigen= DO )
Kandungan oksigen untuk ikan air tawar sebesar 4-6 mg/liter. Oksigen sanagat penting bagi pernafasan dan merupakan komponen untuk pembakaran dalam tubuh.
e. Derajat Kekeruhan
Untuk mengetahui derajat kekeruhan dapat dilakukan dengan cara melemparkan benda yang bewarna putih kedalam kolam sedalam 40 cm. jika tingkat kekeruhannya belum mengganggu maka benda tersebut masih Nampak. Kekeruhan air akan menyebabakan gangguan pernafasan dan selera makan ikan.
f. Derajat Keasaman ( PH )
PH yang cocok untuk budidaya beberapa biota air tawar yaitu 7-9 biasanya didapat dari air laut dan air tawar yang tidak tercemar.
g. Salinitas Air
Ikan air tawar dipelihara pada salinitas 0-5 ppt. Namun ikan nila juga dapat hidup pada salinitas tinggi ( > 30 ppt ) agar optimal salinitas untuk ikan nila tidak lebih dari 20 ppt. yang perlu diperhatikan adalah lokasi yang dipilih untuk budidaya supaya tidak terjadi perubahan salinitas air dalam kisaran yang luas misalnya terjadi perubahan salinitas air dari 25 ppt menjadi 30 ppt, perubahan ini akan menghambat pertumbuhan ikan dan jika terjadi terus menerus maka ikan akan stres dan mati.

4.Pemberian Pakan
Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan ikan air tawar , karena hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang kita inginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral. Karena ikan air tawar umumnya bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung.

5.Tenga kerja
Usaha budidaya perairan skala besar membutuhkan tenga kerja dari luar,sedangkan untuk skal kecil tidak membutuhkan tenga kerja banyak. Dalam usaha budidaya skala besar dikenal dua macam kategori tenaga kerja yaitu tenaga kerja ahli dan tenaga kerja biasa. Tenga kerja ahli dibutuhkan untu melakukan pekerjaan yang membutuhkan keahlian seperi survey lokasi,analisis kelayakan tanah juga sebagai teknisi dan konsultan untuk pengelolaan budidaya perairan. Tenga kerja biasa dibutuhkan untuk pekerjaan biasa seperti penimbunan,pemberian pakan dsb.

6.Sarana dan Prasarana Transportasi
Yang dipilih untuk usaha budidaya perairan harus dijangkau dengan mudah dari berbagai arah pengadaan benih, alat dan bahan, pengadaan pakan, pemasaran hasil panen dan kebutuhan lainnya. Artiya sarana dan prasarana transportasi ke dan dari lokasi tersebut tersedia secara memadai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar